
![]() |
%20By%20Impostor%20Gelap.jpg)



.jpg)
![]() |
Di sudut laboratorium komputer SMA Negeri 1 Bojonegoro, sekelompok siswa tengah sibuk mengerjakan proyek besar mereka. Tema rekayasa teknologi menjadi tantangan yang mereka ambil dengan penuh semangat. Proyek ini bukan sekedar tugas, tetapi juga peluang untuk membuktikan kreativitas dan kemampuan mereka. Dengan mengusung ide smart faucet berbasis Arduino Uno, tim ini memulai petualangan panjang mereka.
Ide yang Cemerlang
Segalanya bermula dari diskusi kelompok. Berbagai ide dilemparkan, dari alat penghemat listrik hingga perangkat rumah pintar. Namun, akhirnya semua sepakat membuat kran air otomatis berbasis Arduino Uno dengan sensor jarak. Inspirasi ini datang dari keresahan melihat air yang sering terbuang percuma karena kran manual yang lupa ditutup.
“Ini pasti berguna, apalagi di sekolah yang sering menggunakan kran umum,” kata Teres, salah satu anggota tim.
Menentukan Komponen
Meskipun idenya terdengar sederhana, eksekusinya tidak semudah itu. Kita semua mulai menyusun daftar komponen, di antaranya:
1. Arduino Uno sebagai otak sistem.
2. Sensor jarak ultrasonik untuk mendeteksi keberadaan tangan.
3. Pompa air sebagai pengontrol aliran air.
4. Relay untuk mengatur listrik ke solenoid.
5. Sumber daya seperti kabel jumper dan breadboard.
Namun, masalah muncul ketika beberapa komponen yang dibutuhkan sulit ditemukan di toko elektronik setempat. Mereka harus memesan secara online dan menunggu beberapa hari hingga barang tiba.
“Waktu kita kan mepet, nih. Harus sabar, tapi tetap kerja efisien,” ujar Rommy, yang bertugas sebagai ketua kelompok.
Percobaan Pertama,Tidak Semulus yang Dibayangkan
Ketika semua komponen terkumpul, mereka langsung memulai perakitan. Skema rangkaian dirancang berdasarkan tutorial yang kami pelajari di internet. Tapi, begitu diuji, sistem tidak berjalan sesuai harapan.
“Kenapa sensor nggak bisa mendeteksi tangan, ya?” keluh Teres, anggota yang mengurus pemrograman.
Setelah diperiksa, ternyata sensor ultrasonik tidak berfungsi optimal karena tegangan daya yang tidak stabil. Masalah ini membuat kami harus menambahkan modul power supply.
Coding dan Uji Coba Berulang
Bagian tersulit adalah pemrograman Arduino. Dengan bantuan kode dasar dari internet, mereka mulai menyesuaikan skrip agar cocok dengan kebutuhan proyek. Berikut logika sederhananya:
• Ketika sensor mendeteksi tangan pada jarak 5-15 cm, kran otomatis terbuka.
• Setelah tangan menjauh, kran akan menutup dalam waktu 3 detik.
Namun, pengujian awal menunjukkan adanya delay yang mengganggu. Sistem terkadang tidak responsif, atau malah kran tetap terbuka meski tangan sudah menjauh.
“Ayo kita Debugging lagi res, jangan menyerah!” ucap saya, sebagai salah satu anggota yang mendapat bagian di pemrograman.
Keberhasilan yang Memuaskan
Setelah tiga hari penuh kerja keras, tim kami akhirnya berhasil membuat sistem bekerja dengan sempurna. Kran otomatis mereka merespons dengan cepat dan efisien. Produk ini bahkan diuji di lingkungan sekolah dan mendapat apresiasi dari guru serta teman-teman.
“Bangga banget, kita bisa menyelesaikan ini. Rasanya semua usaha terbayar,” ujar Rommy dengan senyum lebar.
Pelajaran Berharga dari Proyek
Dari proyek ini, kami tidak hanya belajar tentang teknologi, tetapi juga tentang kerja sama, manajemen waktu, dan menyelesaikan masalah di bawah tekanan.
Proyek ini juga menjadi bukti bahwa dengan ide kreatif, kesungguhan, dan kerja keras, siswa SMA mampu menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Semoga ini bisa menginspirasi teman-teman lain untuk terus berinovasi,” tutup Vella dengan opitimis.
Proyek kran air otomatis berbasis Arduino Uno ini mungkin hanyalah awal dari perjalanan panjang kami di dunia teknologi. Namun, satu hal yang pasti , kami telah membuktikan bahwa impian bisa diwujudkan dengan usaha nyata.
Apa Itu Growgoland?
Growgoland adalah tempat wisata alam yang menciptakan suasana damai dan akan membuat siapa saja betah, spot foto yang Instagrammable, dan suasana yang cocok buat kumpul bareng teman. Di sini, kita bisa menikmati berbagai aktivitas, mulai dari berendam di air dan bersantai sambil menikmati makanan. Cocok banget buat kamu yang pengen liburan singkat tapi penuh kesan.
Kisah Kami di Growgoland
Kami tiba di sana sekitar pukul 9 pagi, saat matahari belum terlalu terik. Begitu masuk, kami disambut dengan pemandangan sumber air yang mengalir jernih. Airnya begitu segar, seakan memanggil kami untuk langsung bermain.
1. Bermain Air di Sungai
Aktivitas pertama tentu saja bermain air di sungai. Kami berenang, meluncur dari bebatuan kecil, dan sesekali beradu cipratan. Rasanya sangat menyenangkan! Airnya dingin, tapi itu justru menambah kesegaran di tengah cuaca yang hangat.
2. Piknik di Tepian
Setelah puas bermain air, kami memutuskan untuk istirahat sambil menikmati bekal yang sudah kami bawa. Kami duduk di atas tikar di tepi kolam alami, di bawah naungan pohon besar. Udara sejuk dan suasana damai membuat momen ini terasa spesial
3. Berfoto di Spot Instagrammable
Tidak lengkap rasanya jika sedang berkumpul tanpa mengambil foto! Ada banyak spot menarik, seperti bebatuan besar di tengah aliran air, dan latar belakang hutan hijau yang asri.
Tips Berkunjung ke Growgoland
• Bawa pakaian ganti: Jangan lupa bawa baju ganti karena pasti kamu akan basah bermain air.
• Pakai alas kaki yang nyaman: Jalurnya cenderung berbatu, jadi pakailah sandal yang antiselip.
• Bawa bekal sendiri: Meskipun ada warung di sekitar, membawa makanan sendiri akan membuat piknikmu lebih nyaman.
• Jaga kebersihan: Pastikan untuk tidak membuang sampah sembarangan agar keindahan Growgoland tetap terjaga.
Liburan dan bermain santai di Growgoland bersama teman-teman adalah pengalaman yang tidak akan kami lupakan. Suasana alamnya yang asri, kesegaran airnya, dan kebersamaannya membuat perjalanan ini sangat berkesan. Jika kamu mencari tempat wisata alam air yang menenangkan sekaligus menyenangkan, Growgoland adalah jawabannya!
Bayangkan sebuah kreasi unik berbentuk gajah yang tidak hanya mempercantik ruangan, tetapi juga membantu menyelamatkan lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah kertas yang sering kali terabaikan, kami menciptakan solusi kreatif yang mendukung gaya hidup berkelanjutan. Produk ini bukan sekedar dekorasi, melainkan langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau !
Dalam era modern ini, pentingnya kesadaran terhadap lingkungan semakin meningkat. Salah satu langkah kecil yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah kertas sebagai bahan dasar untuk menciptakan produk ramah lingkungan. Melalui konsep ini, kami membuat pot bunga berbentuk gajah sebagai lambang sekolah yaitu Ganesa.
Produk ini dibuat dari bubur kertas daur ulang, memanfaatkan limbah kertas yang sebelumnya tidak terpakai. Desain berbentuk gajah dipilih karena merepresentasikan koneksi dengan alam dan makhluk hidup lainnya, memberikan nuansa estetika sekaligus fungsionalitas.
Pada p5 kali ini kelompok kami membuat pot bunga, tempat koin, dan miniatur berbentuk gajah dari bubur kertas. Hal ini membawa dampak positif yang signifikan bagi lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Dari segi lingkungan, produk ini membantu mengurangi limbah kertas yang biasanya berakhir di tempat pembuangan sampah, sekaligus mempromosikan konsep daur ulang dan upcycling. Dari sisi ekonomi, produk ini menciptakan peluang usaha kreatif bagi individu dan komunitas, membuka lapangan pekerjaan baru dalam bidang kerajinan tangan ramah lingkungan. Selain itu, secara sosial, produk ini menjadi media edukasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap pentingnya pelestarian lingkungan melalui langkah-langkah sederhana namun berdampak besar.
Proses Pembuatan :
1. Membuat rancangan desain
2. Mengumpulkan limbah kertas
3. Pembuatan bubur kertas, kertas direndam, dihaluskan, dan dicampur dengan bahan pengikat alami.
4. Bubur kertas dicetak menjadi bentuk gajah menggunakan cetakan khusus.
5. Pot dikeringkan secara alami dan dilapisi dengan pelindung ramah lingkungan untuk daya tahan.
La Riviera di Kota Belanda PIK 2 destinasi yang memadukan kemewahan Eropa dengan nuansa modern Jakarta. Dikenal dengan arsitektur bergaya Mediterania yang memukau, La Riviera menawarkan suasana santai yang memanjakan, lengkap dengan deretan cafe, restoran, dan tempat belanja eksklusif. Tempat ini menjadi pilihan sempurna bagi para pencari pengalaman berbeda, di mana setiap sudutnya menyuguhkan keindahan dan kenyamanan khas Eropa, namun tetap dekat dengan kehidupan urban Jakarta.
Terletak di kawasan Kota Belanda PIK 2, Jakarta Utara, tepatnya di Kota Tangerang sebuah area perumahan dan komersial yang mengusung konsep hunian bergaya Mediterania. Dengan lokasi yang berada di dekat pesisir pantai dan kawasan modern, La Riviera menawarkan pemandangan yang indah dan atmosfer yang menyegarkan, menjadikannya sebuah oasis di tengah kesibukan Jakarta.
Desain kawasan ini sangat kental dengan nuansa Eropa, terutama gaya arsitektur Mediterania yang khas, seperti bangunan berwarna pastel, jendela besar dengan teralis besi, serta atap genteng yang melengkung. Jalan-jalan di La Riviera dipenuhi dengan batu alam yang memberi kesan klasik dan elegan. Taman-taman hijau yang terawat rapi, dihiasi dengan pepohonan tropis, menambah kenyamanan dan kesejukan kawasan ini.
Selain keindahan arsitektur dan lanskap, La Riviera juga menawarkan beragam fasilitas premium yang sangat mendukung gaya hidup modern. Berbagai restoran dengan konsep internasional dan cafe-cafe instagramable yang menyajikan hidangan lezat menjadikannya tempat yang sempurna untuk menikmati waktu santai atau berkumpul bersama keluarga dan teman. Toko-toko mewah dan butik-butik eksklusif juga ada di sini, menawarkan pengalaman berbelanja yang unik.
Kawasan ini juga dilengkapi dengan fasilitas rekreasi, seperti kolam renang, jogging track, dan ruang terbuka hijau yang memungkinkan pengunjung dan penghuni menikmati aktivitas outdoor sambil menikmati udara segar. Keamanan dan kenyamanan penghuni dan pengunjung sangat diperhatikan, dengan sistem keamanan modern dan pemeliharaan kawasan yang sangat baik.
Dengan segala fasilitas dan keindahan yang ditawarkan, La Riviera menjadi destinasi sempurna bagi mereka yang mencari suasana santai, mewah, dan eksklusif, sambil tetap dekat dengan dinamika kehidupan kota Jakarta.
Kalau kamu suka cerita cinta yang manis tapi penuh emosi, "Bandung After Rain" karya kak Wulan Nur Amalia ini wajib banget kamu baca! Novel ini menceritakan kisah Hema dan Rania, mereka pertama kali bertemu di sebuah kedai kopi kecil di sudut Kota Bandung. Hema yang datang hanya untuk mengerjakan tugas kampus tanpa sengaja mendengar Rania mengeluh tentang tugas kelompoknya yang berantakan. Dengan gaya santai dan sedikit iseng, Hema menawarkan bantuan. Sejak saat itu, obrolan mereka tak pernah berhenti.
Rania adalah gadis yang ceria dan penuh perhatian, sementara Hema cenderung pendiam dan lebih suka menyimpan banyak hal untuk dirinya sendiri. Meski berbeda, mereka saling melengkapi. Tapi, waktu menguji segalanya.
Latar Kota Bandung yang romantis, terutama setelah hujan, bikin suasana novel ini makin romantis. Nggak cuma sekadar setting tempat, tapi jadi simbol harapan dan kesempatan buat memulai segalanya dari awal. Yang bikin novel ini spesial adalah bagaimana penulis bisa bikin kita bener-bener ikut ngerasain apa yang dirasain para tokoh. Mulai dari rasa sedih, bahagia, sampai dilema mereka, semuanya digambarkan dengan detail.
Pesan yang bisa kita ambil juga dalem banget. Tentang gimana pentingnya menghargai hubungan, memahami pasangan, dan sadar kalau setiap keputusan pasti ada konsekuensinya.
Buat kalian yang lagi pengen bacaan romantis dengan vibe kota Bandung yang romantis juga tentunya, "Bandung After Rain" ini bakal jadi pilihan yang tepat. Cocok banget buat nemenin waktu santai kamu!